Perilaku Konsumen
dipengaruhi oleh Faktor Budaya
Perilaku
konsumen dipengaruhi oleh 4 faktor utama, yaitu;
·
Bahasa
·
Demografi
·
Nilai-nilai
·
Komunikasi non-verbal
Setelah
perilaku konsumen terbentuk berdasarkan 4 faktor tersebut, barulah dapat dibuat
strategi pemasaran yang efektif dan tepat sasaran.
Konsep
Budaya
Budaya
adalah suatu kesatuan yang terdiri atas pengetahuan, keyakinan, seni, hukum,
moral, adat-istiadat, dan kemampuan lain serta kebiasaan yang diperoleh oleh
manusia sebagai anggota masyarakat.
- Beberapa aspek dari perlunya perluasan budaya:
- Budaya adalah suatu konsep yang luas (meliputi banyak hal). Hal tersebut meliputi segala sesuatu dari pengaruh proses pemikiran individu dan perilakunya.
- Budaya adalah sesuatu yang diperoleh.
- Budaya jarang menyebutkan kriteria/persyaratan yang terperinci atas perilaku yang tepat/diterima oleh masyarakat.
Dari
nilai budaya terdapat dua aspek utama, yaitu norma dan sanksi.
- Batasan perilaku yang diterima dalam suatu perangkat budaya disebut norma. Norma merupakan aturan sederhana yang menentukan atau melarang beberapa perilaku dalam situasi yang spesifik.
- Nilai budaya adalah kepercayaan yang dipertahankan yang menguatkan apa yang diinginkan.
- Pelanggaran dari norma budaya akan diberi sanksi, mulai dari hukuman sosial yang ringan hingga diasingkan dari kelompoknya sendiri.
Variasi
dalam Nilai Budaya
Nilai
Budaya dimasukkan dalam 3 kategori umum:
1. Nilai
Orientasi – Lainnya; yang mencerminkan gambaran masyarakat dari hubungan yang
tepat antara individu dan kelompok dalam masyarakat. Hubungan ini mempunyai
pengaruh yang utama dalam praktek pemasaran.
Yang termasuk kedalam nilai orientasi ini antara lain:
a. Individual/Kolektif
Nilai
ini adalah faktor kunci yang membedakan budaya, dan konsep diri yang
berpengaruh besar pada individu. Tidak mengherankan, konsumen dari budaya yang
memiliki perbedaan nilai, berbeda pula reaksi mereka pada produk asing, iklan,
dan sumber yang lebih disukai dari suatu informasi. Seperti contoh, konsumen
dari negara yang lebih kolektifis cenderung untuk menjadi lebih suka meniru dan
kurang inovatif dalam pembelian mereka dibandingkan dengan budaya
individualistik.
b. Usia
Muda/Tua
Melihat
faktor budaya yang lebih bijaksana dalam melihat sisi dari peran usia. Sebagai
contoh para orang tua di Amerika yang memberikan tuntutan yang positif bagi
anak mereka.
c. Luas/Batasan
Keluarga
Yang
dimaksud disini adalah bagaimana keluarga dalam suatu budaya membuat suatu
keputusan penting bagi anggota keluarganya. Dengan kata lain apakah peran orang
dewasa (orang tua) memiliki kebijakan yang lebih dalam memutuskan apa yang
terbaik bagi anaknya.
d. Maskulin/Feminim
Bagaimana
suami, istri, atau keduanya membuat keputusan penting bagi keluarga.
e. Persaingan/Kerjasama
Bagaimana
orientasi baik itu maskulin maupun feminisme dalam keterbukaannya pada
konsumen.
f. Keberagaman/Keseragaman
Budaya
dengan nilai yang berbeda tidak hanya akan menerima aturan yang bergai macam
dari perilaku pribadi dan sikap tapi juga menerima variasi dalam bentuk
makanan, pakaian, dan produk lain serta pelayanannya.
2. Nilai
Orientasi – Lingkungan; menentukan hubungan masyarakat dengan ekonomi, teknis,
dan lingkungan fisiknya.
Yang termasuk kedalam nilai orientasi ini antara lain:
a. Kebersihan
Ketika
perbedaan dalam nilai kebersihan diantara budaya ekonomi berkembang, adanya
perbedaan yang sangat luas diantara budaya kebersihan dengan banyak budaya
negara kurang berkembang.
b. Dayaguna/Keadaan
Lebih
dekat hubungannya pada konsep jarak kekuasaan, dimana orang menerima ketidak
sama rataan dalam kekuasaan, otoritas, status, dan kekayaan yang melekat dalam
masyarakat.
c. Tradisi/Perubahan
Nilai
ini direfleksikan dalam iklan, dimana di Inggris dan Cina menekankan tradisi
dan sejarah pada iklannya ketimbang di Amerika.
d. Pengambilan
Resiko/Pengamanan
Nilai
ini berhubungan pada toleransi bagi ambiguitas. Nilai ini memiliki pengaruh
yang kuat dalam perkembangan ekonomi sebagai penerimaan produk baru.
e. Pemecahan
Masalah/Fatalistis
Di
Karibia, kesulitan atau hal yang tidak dapat dikendalikan selalu dihilangkan
dengan ekspresi "tidak masalah". Ini biasanya berarti: "ada
suatu masalah, tapi kita tidak tahu apa yang harus dilakukan terhadap hal
tersebut-jadi jangan khawatir.
f.
Alam
adalah bagaimana negara-negara yang memproduksi atau
mengimpor suatu produk meletakkan nilai yang tinggi dalam lingkungan.
3. Nilai
Orientasi – Diri; mencerminkan tujuan dan pendekatan pada hidup dimana anggota individu dari kelompok dalam masyarakat
menemukan apa yang diinginkannya.
Yang termasuk kedalam nilai orientasi ini antara lain:
a.
Aktif/Pasif
b.
Pemuasan Kebutuhan Seksual/Abstinence
c.
Material/Non Material
d.
Kerja Keras/Santai
e.
Penundaan Kepuasan/Kesegeraan Kepuasan
f.
Religi/Sekuleritas
Variasi
Budaya Dalam Komunikasi Non Verbal
Merupakan
suatu bentuk dasar atau bentuk yang paling dasar dalam berkomunikasi sehingga
dapat membantu membentuk keadaan budaya di suatu daerah.
Komunikasi
nonverbal sebagai bentuk komunikasi yang digunakan oleh manusia untuk
mengadakan kontak dengan realitas lingkungannya, yang mempunyai persamaan
komponen dengan komunikasi verbal sehingga dapat membentuk keragaman budaya.
Terdiri
dari :
·
Waktu
Terdapat 2 jenis yaitu :
o Monochromic
time perspective
yakni orientasi yang kuat kearah sekarang serta
waktu jangka pendek, secara luas dipraktikkan oleh orang Eropa Utara dan Amerika Utara. Ciri khasnya adalah
tekanan pada jadwal, ketepatan waktu kerja
o
Polychromic time
perspective
yakni orientasi kearah sekarang dan masa lalu, dipraktikkan
oleh orang Afrika, penduduk asli Amerika, dan orang Mexico. Ciri-cirinya, lebih
mengutamakan relasi dengan orang lain dari pada jadwal, persepsi pada waktu
umumnya bersifat holistic dan kurang ketat.
· Ruang
Merupakan keperluaan seseorang untuk
membuat ruang, dalam mengartikan apa yang terjadi, dan apa yang mereka
tempatkan, yang merupakan bentuk dari komunikasi nonverbal yang terjadi.
·
Simbol
Merupakan bentuk dari warna, gambar,
bentuk, angka, dan musik yang dapat memberikan variasi pengartian dalam lintas
budaya. Kesalahan dalam mengenal arti penempatan pada simbol bisa berakibat
pada masalah yang serius dalam menentukan,memahami dalam suatu variasi budaya.
·
Hubungan
Hubungan
antara komunikasi nonverbal dan kebudayaan sangat erat karena keduanya
dipelajari, diwariskan dan melibatkan pengertian-pengertian yang harus dimiliki
bersama. Dilihat dari segi ini, dapat dimengerti mengapa komunikasi nonverbal
dan kebudayaan tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Sehingga akan dapat
membentuk hak dan kewajiban yang akan dijalani
·
Persetujuan
Yakni menggambarkan bagaimana budaya
yang berbeda mempunyai keterikatan satu sama lain dalam menentukan keadaan yang
terjadi, seperti tanpa sepatah katapun kita berkata, kita menunjukkan
persetujuan dengan mengangguk-anggukkan kepala.
·
Benda
Yaitu keadaan dimana seseorang atau
kelompok mendapatkan sesuatu benda,produk atau hadiah ketika melakukan sesuatu perbuatan yang
dilakukannya.
·
Etika
Bagaimana tingkah laku individu atau
kelompok yang dilakukan dapat menggambarkan suatu keadaan yang terjadi, seperti
:
- Hal yang baik dimana segala tingkah
laku yang dikenal pasti akan etika yang baik dipandang hal yang positif.
- Hal yang buruk dimana tingkah laku tersebut
dikenal akan sesuatu yang buruk dipandang hal yang negatif.
Budaya
Global
Globalisasi
budaya adalah penyebaran gagasan, makna, dan nilai ke seluruh dunia dengan cara
tertentu untuk memperluas dan mempererat hubungan sosial. Salah satu isu
penting terhadap globalisasi budaya yaitu adanya pergerakan yang
sungguh-sungguh dari globalisasi budaya konsumen pada masyarakat di dunia.
Budaya konsumsi masyarakat telah menyebar dan menjadi salah satu unsur budaya
penting bagi masyarakat. Contohnya saja pada produk Coca-Cola, pada awalnya
budaya minuman ini hanya ada di Amerika saja namun setelah adanya globalisasi
budaya kini budaya minuman Coca-cola ini telah menyebar ke seluruh dunia bahkan
di Indonesia.
Pada
pembahasan mengenai budaya Global anak remaja atau ABG menjelaskan bahwa pada
umumnya adanya kesamaan antara gaya hidup, nilai-nilai, dan hal-hal lainnya
menarik pasar global bagi perusahaan pada pasar yang besar. Sehingga para
marketer menggunakannya untuk meluncurkan merk global.
Demografis
Global
Demografi
menggambarkan populasi dalam kaitannya pada :
Ukuran
= Jumlah dari individu pada masyarakat.
Struktur
= Masyarakat dalam hubungan dari usia, pendapatan, pendidikan, dan pekerjaan.
Distribusi
= Lokasi fisik individu dalam
hubungannya dengan wilayah geografis dan pedesaan, pinggiran kota, dan lokasi
perkotaan.
Faktor
demografi adalah salah satu dari sekian banyak faktor eksternal dari lingkungan
pemasaran. Tren Demografi yang terbentuk sangat andal digunakan sebagai dasar
pengambilan keputusan jangka pendek dan menengah. Ada masalah bagi perusahaan
yang tiba-tiba terkejut karena perkembangan demografi. kekuatan demografi utama
yang selalu dipantau Marketer adalah populasi, Karena orang membentuk pasar.
Para marketer benar-benar tertarik pada besarnya jumlah penduduk dan angka
pertumbuhan penduduk di kota, bauran umur populasi, etnis dan pasar lain,
kelompok pendidikan, pola rumah tangga, pergeseran geografis dan populasi.
Strategi
Pemasaran Lintas Budaya
Strategi
pemasaran lintas budaya dengan cara memasarkan produk yang mengadaptasikan
budaya yang berbeda-beda pada masing-masing negara. Contohnya KFC dan
McDonald’s yang membuat produk-produknya dengan menyesuaikan selera dan budaya
di negara-negara tempat produk mereka dijual.
Perhatian
Penuh Dalam Pendekatan Pasar Asing
Ada
tujuh kunci perhatian penuh beberapa geografis pasar, dimana perusahaan akan
menatap.
1)Apakah
wilayah goegrafis yang homogen atau heterogen juga tanggap pada budaya?
Usaha
pemasaran biasanya langsung pada penetapan wilayah geografis, terutama politik
dan ekonomi yang ada. Syarat legal geografis, terutama politik dan ekonomi yang
ada. Syarat legal dan saluran distribusi yang ada selalu mendorong pendekatan
ini. Bagaimanapun, hal itu juga didukung oleh asumsi secara mutlak dimana
geografis atau batas politik dengan batas budaya.
2)Apa
yang dibutuhkan produk ini atau versi untuk memenuhi budaya ini?
Memeriksa
pasar baru dengan keberadaan produk atau teknologi produk. Pertanyaan mereka
yang harus dijawab adalah apa yang mereka butuhkan atau produk modifikasiapa
yang bisa penuhi dalam budaya tersebut.
3)Apakah
terdapat cukup orang yang mampu memenuhi
kebutuhan akan produk ini?
Inisial
analisis demografis dibutuhkan untuk menentukan jumlah dari individu atau rumah
tangga yang mana membutuhkan produk.
4)Nilai
atau Pola Nilai apa yang relevan dengan pembelian dan penggunaan produk ini?
Nilai
sistem seharusnya diinvestigasi bagi pengaruhnya dalam Nilai sistem seharusnya
diinvestigasi bagi pengaruhnya dalam pembelian produk, memiliki produk,
menggunakan produk, dan membuang produk. Kebanyakan dari strategi pemasaran
akan berdasar pada analisa ini.
5)Apa
saja distribusi, politik, dan struktur legal bagi produk?
Struktur legal
dari suatu negara bisa memiliki dampak pada tiap aspek dari pemasaran
perusahaan.
6)Dengan
cara apa kita bisa mengkomunikasikan produk?
Petanyaan
ini membutuhkan investigasi dalam:
-Media
yang tersedia dan menyertai pada tiap tipe
-Kebutuhan
pemenuhan produk
-Menggabungkan
nilai dengan produk dan menggunakannya -Sistem komunikasi verbal dan nonverbal
dalam budaya.
7)Apa
implikasi etis dari pemasaran suatu produk di negara ini?
-Semua
program pemasaran sebaiknya dievaluasi dalam keetisan . -Aktivitas pemasaran
internasional mengangkat banyak isu etis. -Dimensi etis adalah fakta penting
dan kompleks dalam pemasaran di negara dunia ketiga dan negaraberkembang.
-Kesimpulannya adalah implikasi yang didapat berasal dari evaluasi yang dibuat
pada program pemasarannya.
Link Download PPT :
Referensi :
Hawkins, Mothersbaugh, Best, 2010, Consumer Behavior :
Building Marketing Strategy,. McGraw-Hill, New York.