Minggu, 28 Agustus 2016

VARIASI LINTAS BUDAYA DALAM PERILAKU KONSUMEN


Perilaku Konsumen dipengaruhi oleh Faktor Budaya
Perilaku konsumen dipengaruhi oleh 4 faktor utama, yaitu;
·         Bahasa
·         Demografi
·         Nilai-nilai
·         Komunikasi non-verbal
Setelah perilaku konsumen terbentuk berdasarkan 4 faktor tersebut, barulah dapat dibuat strategi pemasaran yang efektif dan tepat sasaran.

Konsep Budaya
Budaya adalah suatu kesatuan yang terdiri atas pengetahuan, keyakinan, seni, hukum, moral, adat-istiadat, dan kemampuan lain serta kebiasaan yang diperoleh oleh manusia sebagai anggota masyarakat.
  • Beberapa aspek dari perlunya perluasan budaya:
  • Budaya adalah suatu konsep yang luas (meliputi banyak hal). Hal tersebut meliputi segala sesuatu dari pengaruh proses pemikiran individu dan perilakunya.
  • Budaya adalah sesuatu yang diperoleh.
  • Budaya jarang menyebutkan kriteria/persyaratan yang terperinci atas perilaku yang tepat/diterima oleh masyarakat.

Dari nilai budaya terdapat dua aspek utama, yaitu norma dan sanksi.
  • Batasan perilaku yang diterima dalam suatu perangkat budaya disebut norma. Norma merupakan aturan sederhana yang menentukan atau melarang beberapa perilaku dalam situasi yang spesifik.
  • Nilai budaya adalah kepercayaan yang dipertahankan yang menguatkan apa yang diinginkan.
  • Pelanggaran dari norma budaya akan diberi sanksi, mulai dari hukuman sosial yang ringan hingga diasingkan dari kelompoknya sendiri.


Variasi dalam Nilai Budaya
Nilai Budaya dimasukkan dalam 3 kategori umum:
1.      Nilai Orientasi – Lainnya; yang mencerminkan gambaran masyarakat dari hubungan yang tepat antara individu dan kelompok dalam masyarakat. Hubungan ini mempunyai pengaruh yang utama dalam praktek pemasaran.
Yang termasuk kedalam nilai orientasi ini antara lain:
a.       Individual/Kolektif
Nilai ini adalah faktor kunci yang membedakan budaya, dan konsep diri yang berpengaruh besar pada individu. Tidak mengherankan, konsumen dari budaya yang memiliki perbedaan nilai, berbeda pula reaksi mereka pada produk asing, iklan, dan sumber yang lebih disukai dari suatu informasi. Seperti contoh, konsumen dari negara yang lebih kolektifis cenderung untuk menjadi lebih suka meniru dan kurang inovatif dalam pembelian mereka dibandingkan dengan budaya individualistik.
       b.      Usia Muda/Tua
Melihat faktor budaya yang lebih bijaksana dalam melihat sisi dari peran usia. Sebagai contoh para orang tua di Amerika yang memberikan tuntutan yang positif bagi anak mereka.
       c.       Luas/Batasan Keluarga
Yang dimaksud disini adalah bagaimana keluarga dalam suatu budaya membuat suatu keputusan penting bagi anggota keluarganya. Dengan kata lain apakah peran orang dewasa (orang tua) memiliki kebijakan yang lebih dalam memutuskan apa yang terbaik bagi anaknya.
       d.      Maskulin/Feminim
Bagaimana suami, istri, atau keduanya membuat keputusan penting bagi keluarga.
       e.       Persaingan/Kerjasama
Bagaimana orientasi baik itu maskulin maupun feminisme dalam keterbukaannya pada konsumen.
       f.       Keberagaman/Keseragaman
Budaya dengan nilai yang berbeda tidak hanya akan menerima aturan yang bergai macam dari perilaku pribadi dan sikap tapi juga menerima variasi dalam bentuk makanan, pakaian, dan produk lain serta pelayanannya.

2.      Nilai Orientasi – Lingkungan; menentukan hubungan masyarakat dengan ekonomi, teknis, dan lingkungan fisiknya.
Yang termasuk kedalam nilai orientasi ini antara lain:
a.       Kebersihan
Ketika perbedaan dalam nilai kebersihan diantara budaya ekonomi berkembang, adanya perbedaan yang sangat luas diantara budaya kebersihan dengan banyak budaya negara kurang berkembang.
      b.      Dayaguna/Keadaan
Lebih dekat hubungannya pada konsep jarak kekuasaan, dimana orang menerima ketidak sama rataan dalam kekuasaan, otoritas, status, dan kekayaan yang melekat dalam masyarakat.
      c.       Tradisi/Perubahan
Nilai ini direfleksikan dalam iklan, dimana di Inggris dan Cina menekankan tradisi dan sejarah pada iklannya ketimbang di Amerika.
      d.      Pengambilan Resiko/Pengamanan
Nilai ini berhubungan pada toleransi bagi ambiguitas. Nilai ini memiliki pengaruh yang kuat dalam perkembangan ekonomi sebagai penerimaan produk baru.
      e.       Pemecahan Masalah/Fatalistis
Di Karibia, kesulitan atau hal yang tidak dapat dikendalikan selalu dihilangkan dengan ekspresi "tidak masalah". Ini biasanya berarti: "ada suatu masalah, tapi kita tidak tahu apa yang harus dilakukan terhadap hal tersebut-jadi jangan khawatir.
      f.       Alam
adalah bagaimana negara-negara yang memproduksi atau mengimpor suatu produk meletakkan nilai yang tinggi dalam lingkungan.

3.      Nilai Orientasi – Diri; mencerminkan tujuan dan pendekatan pada hidup dimana anggota  individu dari kelompok dalam masyarakat menemukan apa yang diinginkannya.
Yang termasuk kedalam nilai orientasi ini antara lain:
a. Aktif/Pasif
b. Pemuasan Kebutuhan Seksual/Abstinence
c. Material/Non Material
d. Kerja Keras/Santai
e. Penundaan Kepuasan/Kesegeraan Kepuasan
f. Religi/Sekuleritas

Variasi Budaya Dalam Komunikasi Non Verbal
Merupakan suatu bentuk dasar atau bentuk yang paling dasar dalam berkomunikasi sehingga dapat membantu membentuk keadaan budaya di suatu daerah.
Komunikasi nonverbal sebagai bentuk komunikasi yang digunakan oleh manusia untuk mengadakan kontak dengan realitas lingkungannya, yang mempunyai persamaan komponen dengan komunikasi verbal sehingga dapat membentuk keragaman budaya.
Terdiri dari :
·         Waktu
Terdapat 2 jenis yaitu :
o   Monochromic time perspective
yakni orientasi yang kuat kearah sekarang serta waktu jangka pendek, secara luas dipraktikkan oleh orang Eropa  Utara dan Amerika Utara. Ciri khasnya adalah tekanan pada jadwal, ketepatan waktu kerja
o   Polychromic time perspective
yakni orientasi kearah sekarang dan masa lalu, dipraktikkan oleh orang Afrika, penduduk asli Amerika, dan orang Mexico. Ciri-cirinya, lebih mengutamakan relasi dengan orang lain dari pada jadwal, persepsi pada waktu umumnya bersifat holistic dan kurang ketat.         
·         Ruang
Merupakan keperluaan seseorang untuk membuat ruang, dalam mengartikan apa yang terjadi, dan apa yang mereka tempatkan, yang merupakan bentuk dari komunikasi nonverbal yang terjadi.
·         Simbol
Merupakan bentuk dari warna, gambar, bentuk, angka, dan musik yang dapat memberikan variasi pengartian dalam lintas budaya. Kesalahan dalam mengenal arti penempatan pada simbol bisa berakibat pada masalah yang serius dalam menentukan,memahami dalam suatu variasi budaya.
·         Hubungan
Hubungan antara komunikasi nonverbal dan kebudayaan sangat erat karena keduanya dipelajari, diwariskan dan melibatkan pengertian-pengertian yang harus dimiliki bersama. Dilihat dari segi ini, dapat dimengerti mengapa komunikasi nonverbal dan kebudayaan tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Sehingga akan dapat membentuk hak dan kewajiban yang akan dijalani
·         Persetujuan
Yakni menggambarkan bagaimana budaya yang berbeda mempunyai keterikatan satu sama lain dalam menentukan keadaan yang terjadi, seperti tanpa sepatah katapun kita berkata, kita menunjukkan persetujuan dengan mengangguk-anggukkan kepala.
·         Benda
Yaitu keadaan dimana seseorang atau kelompok mendapatkan sesuatu benda,produk atau hadiah  ketika melakukan sesuatu perbuatan yang dilakukannya.
·         Etika
Bagaimana tingkah laku individu atau kelompok yang dilakukan dapat menggambarkan suatu keadaan yang terjadi, seperti :
- Hal yang baik dimana segala tingkah laku yang dikenal pasti akan etika yang baik dipandang hal yang positif.
- Hal yang buruk dimana tingkah laku tersebut dikenal akan sesuatu yang buruk dipandang hal yang negatif.

Budaya Global
Globalisasi budaya adalah penyebaran gagasan, makna, dan nilai ke seluruh dunia dengan cara tertentu untuk memperluas dan mempererat hubungan sosial. Salah satu isu penting terhadap globalisasi budaya yaitu adanya pergerakan yang sungguh-sungguh dari globalisasi budaya konsumen pada masyarakat di dunia. Budaya konsumsi masyarakat telah menyebar dan menjadi salah satu unsur budaya penting bagi masyarakat. Contohnya saja pada produk Coca-Cola, pada awalnya budaya minuman ini hanya ada di Amerika saja namun setelah adanya globalisasi budaya kini budaya minuman Coca-cola ini telah menyebar ke seluruh dunia bahkan di Indonesia.
Pada pembahasan mengenai budaya Global anak remaja atau ABG menjelaskan bahwa pada umumnya adanya kesamaan antara gaya hidup, nilai-nilai, dan hal-hal lainnya menarik pasar global bagi perusahaan pada pasar yang besar. Sehingga para marketer menggunakannya untuk meluncurkan merk global.

Demografis Global
Demografi menggambarkan populasi dalam kaitannya pada :
Ukuran =  Jumlah dari individu pada masyarakat.
Struktur = Masyarakat dalam hubungan dari usia, pendapatan, pendidikan, dan    pekerjaan.
Distribusi = Lokasi fisik individu dalam hubungannya dengan wilayah geografis dan pedesaan, pinggiran kota, dan lokasi perkotaan.
Faktor demografi adalah salah satu dari sekian banyak faktor eksternal dari lingkungan pemasaran. Tren Demografi yang terbentuk sangat andal digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan jangka pendek dan menengah. Ada masalah bagi perusahaan yang tiba-tiba terkejut karena perkembangan demografi. kekuatan demografi utama yang selalu dipantau Marketer adalah populasi, Karena orang membentuk pasar. Para marketer benar-benar tertarik pada besarnya jumlah penduduk dan angka pertumbuhan penduduk di kota, bauran umur populasi, etnis dan pasar lain, kelompok pendidikan, pola rumah tangga, pergeseran geografis dan populasi.

Strategi Pemasaran Lintas Budaya
Strategi pemasaran lintas budaya dengan cara memasarkan produk yang mengadaptasikan budaya yang berbeda-beda pada masing-masing negara. Contohnya KFC dan McDonald’s yang membuat produk-produknya dengan menyesuaikan selera dan budaya di negara-negara tempat produk mereka dijual.

Perhatian Penuh Dalam Pendekatan Pasar Asing
Ada tujuh kunci perhatian penuh beberapa geografis pasar, dimana perusahaan akan menatap.
1)Apakah wilayah goegrafis yang homogen atau heterogen juga tanggap pada budaya?
Usaha pemasaran biasanya langsung pada penetapan wilayah geografis, terutama politik dan ekonomi yang ada. Syarat legal geografis, terutama politik dan ekonomi yang ada. Syarat legal dan saluran distribusi yang ada selalu mendorong pendekatan ini. Bagaimanapun, hal itu juga didukung oleh asumsi secara mutlak dimana geografis atau batas politik dengan batas budaya.
2)Apa yang dibutuhkan produk ini atau versi untuk memenuhi budaya ini?
Memeriksa pasar baru dengan keberadaan produk atau teknologi produk. Pertanyaan mereka yang harus dijawab adalah apa yang mereka butuhkan atau produk modifikasiapa yang bisa penuhi dalam budaya tersebut.
3)Apakah terdapat cukup orang yang  mampu memenuhi kebutuhan akan produk ini?
Inisial analisis demografis dibutuhkan untuk menentukan jumlah dari individu atau rumah tangga yang mana membutuhkan produk.
4)Nilai atau Pola Nilai apa yang relevan dengan pembelian dan penggunaan produk ini?
Nilai sistem seharusnya diinvestigasi bagi pengaruhnya dalam Nilai sistem seharusnya diinvestigasi bagi pengaruhnya dalam pembelian produk, memiliki produk, menggunakan produk, dan membuang produk. Kebanyakan dari strategi pemasaran akan berdasar pada analisa ini.
5)Apa saja distribusi, politik, dan struktur legal bagi produk?
Struktur  legal  dari suatu negara bisa memiliki dampak pada tiap aspek dari pemasaran perusahaan.
6)Dengan cara apa kita bisa mengkomunikasikan produk?
Petanyaan ini membutuhkan investigasi dalam:
-Media yang tersedia dan menyertai pada tiap tipe
-Kebutuhan pemenuhan produk
-Menggabungkan nilai dengan produk dan menggunakannya -Sistem komunikasi verbal dan nonverbal dalam budaya.
7)Apa implikasi etis dari pemasaran suatu produk di negara ini?
-Semua program pemasaran sebaiknya dievaluasi dalam keetisan . -Aktivitas pemasaran internasional mengangkat banyak isu etis. -Dimensi etis adalah fakta penting dan kompleks dalam pemasaran di negara dunia ketiga dan negaraberkembang. -Kesimpulannya adalah implikasi yang didapat berasal dari evaluasi yang dibuat pada program pemasarannya.


 Link Download PPT :


 Referensi :
Hawkins, Mothersbaugh, Best, 2010, Consumer Behavior : Building Marketing Strategy,. McGraw-Hill, New York.