Jumat, 11 November 2016

CHAPTER 15 PENCARIAN INFORMASII

A.    The Nature of Information Search

Pencarian informasi dapat dibagi jadi tiga tahap: pencarian internal, pencarian eksternal, dan pencarian terus-menerus. Setelah masalah ditemukan, informasi yang relevan dari memori jangka panjang digunakan untuk menentukan apakah solusi yang memuaskan diketahui, apa karakteristik solusi yang potensial, apa cara yang tepat untuk membandingkan solusi, dan sebagainya. Ini disebut pencarian internal. Jika resolusi tidak tercapai melalui penelusuran internal, maka proses pencarian difokuskan pada informasi eksternal yang relevan untuk memecahkan masalah. Ini disebut pencarian eksternal, yang bisa melibatkan sumber independen, sumber pribadi, informasi berbasis marketer, dan pengalaman produk.

Banyak masalah diselesaikan oleh konsumen, menggunakan informasi yang disimpan sebelumnya. Jika dalam menanggapi masalah konsumen mengingat satu solusi yang memuaskan (merek atau toko), tidak ada pencarian informasi lebih lanjut atau evaluasi yang mungkin terjadi. Konsumen membeli merek yang di ingat dan pengambilan keputusan nominal telah terjadi.

Atau, konsumen mungkin melihat produk baru di toko karena kekuatan penarik perhatian  dari display point-of-purchase. Dia membaca tentang atribut produk dan mengingat masalah yang belum terselesaikan, lalu menyimpulkan bahwa atribut tersebut akan menyelesaikannya. Pembelian itu dilakukan tanpa mencari informasi tambahan. Ini merupakan limited decision making, melibatkan informasi terutama internal. Setelah konsumen dalam contoh sebelumnya pergi dan mencari merek lain yang akan melakukan tugas yang sama atau melihat toko lain untuk harga yang lebih rendah, kita akan memiliki contoh pengambilan keputusan terbatas menggunakan informasi baik internal maupun eksternal. Ketika kita pindah ke extended decision making, kepentingan relatif dari pencari informasi eksternal cenderung meningkat.

Pencarian eksternal yang disengaja juga terjadi karena tidak adanya pengakuan masalah. Pencarian terus-menerus dilakukan baik untuk memperoleh informasi untuk digunakan di kemudian dan karena proses sendiri adalah menyenangkan.

B.     Types of Information Sought

Sebuah keputusan konsumen membutuhkan informasi sebagai berikut:

1. Kriteria evaluatif tepat untuk solusi dari masalah.

2. Adanya berbagai alternatif solusi.

3. Tingkat kinerja atau karakteristik dari setiap solusi alternatif pada setiap kriteria evaluatif.

Ø  Kriteria Evaluatif

Ketika kita ingin membeli suatu produk, dimana kita belum pernah memasuki pasar tempat produknya dijual sebelumnya, kita kemudian akan terlibat dalam pencarian internal untuk menentukan fitur atau karakteristik yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan kita. Ciri-ciri yang diinginkan tersebut disebut kriteria evaluative. Selain internal, pencarian eksternal juga dapat dilakukan. Misalkan, kita bisa berkonsultasi dengan teman-teman, baca ulasan produk terebut, berbicara dengan sales produk, mengunjungi situs Web produk, atau memposting pertanyaan pada forum diskusi online.

 

Ø  Alternatif yang Cocok

Setelah mencari kriteria evaluatif yang tepat, kita mungkin akan mencari alternatif yang tepat -dalam hal ini merek ,atau mungkin toko. Sekali lagi, kita akan mulai dengan pencarian internal. Misalkan, Anda ingin membeli sebuah laptop. Anda mungkin berkata kepada diri sendiri, "Lenovo, Compaq, Toshiba, Apple, NEC, Sony, Fujitsu, Averatec, dan HP semuanya merk komputer notebook. Setelah pengalaman kakakku, aku tidak pernah membeli Averatec. Aku pernah mendengar hal-hal baik tentang Lenovo, Apple, dan  Compaq. Saya pikir saya akan memeriksa mereka. Sembilan merek yang Anda anggap sebagai solusi potensial  dikenal sebagai awareness set. Awareness set terdiri dari tiga subkategori cukup penting untuk pemasar. Tiga merek yang telah Anda putuskan untuk selidiki dikenal sebagai evoked set, atau consideration set. Evoked set adalah merek-merek atau produk yang akan mengevaluasi solusi dari masalah konsumen tertentu. 

 

Merek dalam daftar Anda yang benar-benar tidak layak diberi pertimbangan lebih lanjut adalah anggota dari apa yang disebut inept set. Merek di inept set secara aktif tidak disukai atau dihindari oleh konsumen. Informasi positif tentang merek ini tidak mungkin diproses bahkan jika informasi tersebut sudah tersedia.

 

Dalam contoh kita, Sony, Toshiba, NEC, Fujitsu, dan HP adalah merek yang Anda sadar tapi pada dasarnya acuh tak acuh terhadapnya. Merk-merk tersebut termasuk dalam apa yang dikenal sebagai inert set (kurang kompeten). Konsumen umumnya akan menerima informasi baik tentang merek di inert set, meskipun mereka tidak mencari informasi tersebut. Merek dalam himpunan ini umumnya diterima ketika merek yang disukai tidak tersedia.

 

Ø  Karakteristik Alternatif

Untuk memilih antara merek di evoked set, konsumen membandingkan mereka pada kriteria evaluatif yang relevan. Proses ini membutuhkan konsumen untuk mengumpulkan informasi tentang masing-masing merek pada setiap kriteria evaluatif yang bersangkutan. Dalam contoh kita dari pembelian komputer, Anda mungkin mengumpulkan informasi tentang harga, memori, prosesor, berat badan, kejelasan layar, dan paket perangkat lunak untuk setiap merek yang Anda pertimbangkan. Singkatnya, konsumen terlibat dalam pencarian internal dan eksternal untuk (1) kriteria evaluatif yang tepat, (2) adanya solusi potensial, dan (3) karakteristik solusi potensial. Namun, pencarian ekstensif umumnya terjadi hanya pada beberapa konsumsi keputusan. Keputusan nominal dan terbatas yang melibatkan sedikit atau tidak ada pencarian eksternal aktif adalah aturannya. Selain itu, konsumen memperoleh informasi yang cukup besar tanpa pencarian yang disengaja melalui pembelajaran keterlibatan rendah.

 

SUMBER INFORMASI

Lima sumber utama informasi yang tersedia untuk konsumen:

1.      Memori dari penelusuran di waktu lampau, pengalaman pribadi, dan pembelajaran keterlibatan rendah.

2.      sumber pribadi, seperti teman, keluarga, dan lain-lain.

3.      sumber independen, seperti majalah, kelompok konsumen, dan lembaga pemerintah.

4.      sumber pemasaran, seperti tenaga penjualan, situs Web, dan iklan.

5.      sumber pengalaman, seperti inspeksi atau trial produk

Informasi internal adalah sumber utama yang digunakan oleh sebagian besar konsumen hampir sepanjang waktu. Namun, perhatikan bahwa informasi dalam memori jangka panjang awalnya diperoleh dari sumber eksternal. Dengan demikian, konsumen dapat mengatasi masalah konsumsi menggunakan informasi saja. Di beberapa titik, bagaimanapun, individu memperoleh informasi dari sumber eksternal, seperti pengalaman langsung produk, teman, atau belajar keterlibatan rendah. pesan pemasaran-berasal hanya satu dari lima sumber informasi yang potensial, dan mereka sering dilaporkan menjadi nilai langsung yang terbatas dalam keputusan konsumen

Pencarian Informasi melalui Internet

Internet memberikan konsumen akses yang belum pernah terjadi sebelumnya untuk informasi. Penggunaan internet global terus tumbuh pesat, dan lebih dari 1,4 miliar orang online di seluruh dunia. Asia (530 juta), Eropa (382 juta), dan Amerika Utara (246 juta) memiliki jumlah tertinggi pengguna Internet. Potensi pertumbuhan yang kuat untuk daerah seperti Afrika, Asia, dan Amerika Latin, di mana persentase penggunaan internet dari total penduduk masih relatif rendah. Asia membayangi daerah lain di dunia dalam hal pengguna saat ini dan potensi pertumbuhan, dalam pandangan ukuran populasi (3,8 miliar), tumbuh kelas menengah, dan peningkatan akses ke teknologi murah.

Search engine seperti Google, Yahoo, dan MSN merupakan alat pencari penting bagi konsumen. Sebuah studi baru-baru ini DoubleClick memeriksa menggunakan mesin pencari dalam periode 12-minggu sebelumnya pembelian secara online. Empat kategori produk dan tujuh sampai delapan pengecer dalam masing-masing kategori tersebut dilacak menggunakan panel mereka 1,5 juta pengguna internet AS. Mereka menemukan bahwa 50 persen dari pembelian online yang didahului dengan pencarian informasi menggunakan mesin pencari. Mungkin lebih menarik adalah sifat pencarian, di mana istilah pencarian yang dikategorikan sebagai merek saja (merek pengecer), generik (produk terkait istilah umum), dan merek-item (brand ditambah generik).

Sebagaimana telah kita lihat, Internet mempengaruhi pencarian informasi konsumen. Keuntungan nyata dari internet termasuk kecepatan dan efisiensi dengan yang sejumlah besar informasi dapat diperoleh. Hasilnya bisa menjadi proses pencarian berdayaguna lebih dan keputusan yang lebih baik. Misalnya, pembeli mobil yang menggunakan internet mampu membuat keputusan lebih cepat dan mendapatkan yang lebih baik buy-rata-rata sebesar $ 741. pertimbangan ekonomi muncul menjadi motivator utama dari pencarian online.

Strategi pemasaran dan Pencarian Informasi di Internet lingkungan online terus berkembang. Misalnya, sejak awal, populasi konsumen online adalah relatif homogen dan ditandai sebagai muda, putih, berpendidikan, dan laki-laki. Sebagai populasi online semakin mencerminkan populasi umum, segmentasi dan target yang pemasaran menjadi semakin penting untuk sukses secara online.

 

Mendorong konsumen pada informasi perusahaan

·         Melalui media offline seperti koran dan TV.

·         Melalui iklan Web, termasuk iklan banner.

·         E-mail juga merupakan alat penting untuk mendorong informasi kepada konsumen.

·         Sebuah alat baru yang sedang digunakan untuk iklan online ialah widget.

·         Search engine optimization (SEO) - teknik untuk memastikan bahwa halaman web perusahaan dapat diakses ke mesin pencari dan meningkatkan kemungkinan mereka ditemukan di halaman pertama.

Desain website perusahaan

Desain website juga penting. lalu lintas yang sedang berlangsung membutuhkan konten yang relevan dan sering diperbarui.

Konsumen memerlukan konten yang berisikan hal-hal seperti:

·         Fasilitas informasi produk terkait

·         forum diskusi yang berhubungan dengan pengguna

·         update produk baru

 

C.    Jumlah Pencarian Informasi Eksternal

 

Berbagai upaya pencarian informasi eksternal telah digunakan oleh para marketer: (1) jumlah toko yang dikunjungi, (2) jumlah alternatif yang dipertimbangkan, (3) jumlah sumber pribadi yang digunakan, dan (4) langkah-langkah secara keseluruhan atau kombinasi. Setiap langkah  usaha pencarian ini menilai aspek yang berbeda dari perilaku, namun masing-masing ukuran mendukung satu pengamatan: pencarian informasi eksternal cenderung miring ke arah pencarian terbatas, dengan proporsi terbesar dari konsumen melakukan sedikit pencarian eksternal segera sebelum membeli. Misalnya, survei perilaku belanja telah menunjukkan persentase yang signifikan dari semua pembelian tahan lama yang dibuat setelah konsumen hanya mengunjungi satu toko. Jumlah alternatif yang dipertimbangkan juga menunjukkan jumlah terbatas pencarian pre-purchase. Meskipun jumlah merek alternatif atau model dianggap cenderung meningkat karena harga produk meningkat, untuk beberapa kategori produk, seperti jam tangan, hamper setengah dari pembeli hanya menganggap satu merek dan satu model saja.

 

Konsumen dapat diklasifikasikan dalam hal total pencarian informasi eksternal mereka sebagai (1) nonsearchers-sedikit atau tidak ada pencarian, (2) limited information searchers-pencarian rendah sampai sedang, dan (3) extended information searchers-pencarian tinggi.

 

Sebagian besar konsumen terlibat dalam pencarian informasi eksternal minimal sebelum pembelian barang-barang konsumen dan jasa profesional yang penting. Tingkat pencarian item yang kurang penting bahkan lebih rendah. Namun, pencarian informasi terbatas tidak selalu berarti bahwa konsumen tidak mengikuti strategi pembelian yang disuarakan. Begitu juga tidak berarti bahwa sejumlah besar informasi internal tidak digunakan.

 

BIAYA VERSUS MANFAAT DARI PENCARIAN EKSTERNAL

Mengapa para pembeli sering terlibat dalam begitu sedikit pencarian eksternal segera sebelum pembelian bahkan untuk barang dan jasa tahan lama penting? Bagian dari jawabannya terletak pada perbedaan antara persepsi pembeli dari manfaat dan biaya pencarian terkait dengan produk tersebut. Manfaat dari pencarian informasi eksternal dapat berwujud, seperti harga yang lebih rendah, gaya yang disukai, atau produk berkualitas tinggi. Persepsi benefi ini cenderung bervariasi dengan konsumen. Pengalaman di pasar, atau media yang dia kebiasaan, dan sejauh mana konsumen berinteraksi dengan orang lain atau milik kelompok referensi yang berbeda. Oleh karena itu, salah satu alasan untuk pencarian eksternal terbatas dalam banyak kasus adalah bahwa konsumen tidak melihat signifikan benefit dihasilkan dari upaya tersebut. Selanjutnya, perolehan informasi eksternal tidak gratis, dan konsumen dapat terlibat dalam pencarian terbatas karena biaya pencarian melebihi benefit yang dirasakan. Biaya pencarian dapat baik moneter dan nonmoneter. Biaya moneter termasuk biaya transportasi, parkir, upah yang hilang, biaya untuk perawatan anak, dan sebagainya. Biaya non-moneter dari pencarian kurang jelas, tetapi mungkin memiliki dampak yang lebih besar daripada biaya moneter. Hampir setiap upaya pencarian eksternal melibatkan waktu dan upaya fisik dan psikologis.

 

KARAKTERISTIK PASAR

               Karakteristik pasar termasuk jumlah alternatif, kisaran harga, toko distribusi, dan ketersediaan informasi. Hal ini penting untuk diingat bahwa itu adalah persepsi konsumen atau keyakinan tentang suatu produk dan karakteristik pasar yang mempengaruhi perilaku belanja konsumen. jika satu toko memiliki dua merek dengan lima model masing-masing dan toko kedua memiliki dua merek yang sama tapi dengan lima model yang berbeda masing-masing, konsumen harus membandingkan 20 berbeda merek / model. Sebagai tanggapan, banyak konsumen akan membatasi belanja mereka untuk outlet ritel tunggal. Hal ini menyebabkan beberapa pemasar untuk mengembangkan sejumlah besar model sehingga key account dapat memiliki model eksklusif dan menghindari persaingan harga langsung dengan pengecer lain di model-model yang tepat. Distribusi jumlah toko, lokasi, dan jarak antara toko ritel di pasar-yang mempengaruhi jumlah kunjungan konsumen ke toko akan membuat konsumen membeli produk tersebut. Karena kunjungan toko mengambil waktu, energi, dan dalam banyak kasus, uang, dekat toko akan sering meningkatkan aspek pencarian eksternal.
               Secara umum, ketersediaan informasi, termasuk format secara langsung berkaitan dengan informasi menggunakan. Namun, terlalu banyak informasi dapat menyebabkan informasi yang berlebihan. 
 

KARAKTERISTIK PASAR KONSUMEN

Pasar Konsumen

Faktor-­Faktor Budaya

Merupakan faktor yang memberikan pengaruh paling luas dan dalam pada tingkah laku konsumen.

A.    Budaya

Kumpulan nilai-­nilai dasar, persepsi, keinginan dan tingkah laku yang dipelajari oleh   seseorang anggota masyarakat dari keluarga dan lembaga penting lainnya.

B.     Sub Budaya

Sekelompok orang yang mempunyai sistem nilai sama berdasarkan pada pe­ngalaman hidup dan situasi.

C.     Kelas Sosial

Divisi masyarakat yang relatif permanen dan teratur dengan para anggotanya menganut nilai-­nilai, minat dan tingkah laku yang serupa.

Faktor-­Faktor Sosial

a.  Kelompok Acuan

Dua orang/lebih yang berinteraksi untuk mencapai sasaran individu atau bersa­ma, kelompok ini berfungsi sebagai titik perbandingan atau acuan langsung atau tidak langsung yang membentuk sikap/perilaku seseorang Pemuka Pendapat: Orang dalam kelompok acuan yang, karena keteram­pilan, kepribadian, atau karakteristik lain yang spesial memberi pengaruh kepada orang lain.

b. Keluarga

Organisasi pembelian konsumen yang paling penting dalam masyarakat dan te­lah diteliti secara mendalam.

c.  Peran dan Status

Faktor-­Faktor Pribadi :

-          Umur dan Tahap daur Hidup

-          Pekerjaan

-          Situasi Ekonomi

-          Gaya Hidup

Pola kehidupan seseorang yang diwujudkan dalam aktivitas, interest dan opininya. Gaya hidup akan mencakup sesuatu yang lebih dari seke­dar kelas    sosial atau keperibadian seseorang dan gaya hidup akan menampilkan pola beraksi dan berinteraksi seseorang secara keseluruhan di dunia.

-          Kepribadian dan Konsep diri

Kepribadian: karakteristik psikologi unik dari seseorang yang menyebabkan respon yang relatif konsisten dan bertahan lama terhadap lingkungan dirinya sendiri.

Konsep diri: disebut juga dengan citra diri, dasar yang digunakan adalah bahwa apa yang dimiliki seseorang memberi kontribusi pada dan mencerminkan iden­ titas     mereka, artinya: “kami adalah apa yang menjadi milik kami”.

Faktor-­Faktor Psikologi

a.  Motivasi

Motivasi adalah suatu kebutuhan yang cukup untuk mendorong seseorang untuk    bertindak

b. Persepsi

Proses yang dilalui orang dalam memilih, mengorganisasikan dan mengintepre­tasikan        informasi guna membentuk gambaran yang berarti mengenal dunia

c.  Pengetahuan

Perubahan dalam perilaku individual yang muncul dari pengalaman

d. Keyakinan dan sikap

Keyakinan: pemikiran deskriptif yang dimiliki seseorang mengenai sesuatu

Sikap: evaluasi, perasaan dan kecenderungan dari seseorang terhadap suatu ob­yek atau ide yang relatif konsisten

KARAKTERISTIK PASAR GLOBAL

Perusahaan yang menjual barang di pasar global menghadapi keputusan dan tantangan tambahan. Perusahaan tersebut harus memustuskan Negara mana yang harus dimasuki, bagaimana cara memasuki masing – masing Negara sebagai expotir , pemberi lisensi , mitra usaha patungan , pabrik berdasarkan kontrak kerja , atau pabrik yang di kelola sendiri , bagaimana cara mengadaptasi fitur produk dan jasa mereka kemasing – masing Negara , bagaimana menetapkan harga produk di Negara yang berlainan dalam suatu cakupan harga yang cukup sempit untuk menghindari terciptanya pasar gelap bagi barang mereka dan bagaimana mengadaptasi komunikasi perusahaan agar sesuai dengan praktek – praktek budaya.

KARAKTERISTIK PRODUK

               Diferensiasi produk fitur dan kualitas variasi di seluruh merek dikaitkan dengan meningkat pencarian eksternal. Selain itu, konsumen tampaknya menikmati belanja untuk produk yang positif yang hasil akuisisi dalam penguatan positif. Dengan demikian, belanja untuk bunga-bunga dan tanaman, gaun/pakaian, peralatan olahraga, dan kamera dipandang sebagai pengalaman positif oleh sebagian besar konsumen. Sebaliknya, belanja untuk produk negatif mereka yang manfaat utama adalah negatif penguatan (penghapusan kondisi yang tidak menyenangkan) dipandang sebagai kurang menyenangkan. Perbelanjaan untuk bahan makanan, layanan pemusnahan, dan perbaikan otomatis tidak dinikmati oleh sebagian besar individu. Hal lain dianggap sama, konsumen lebih cenderung untuk terlibat dalam pencarian eksternal untuk produk yang positif.
Risiko tinggi untuk produk yang gagal untuk melakukan seperti yang diharapkan akan menghasilkan sesuatu yang tinggi yaitu :
• Biaya Sosial (misalnya, setelan baru yang tidak dihargai oleh rekan-rekan satu).
• Biaya Keuangan (mis, liburan yang mahal selama hujan sepanjang waktu).
• Biaya Waktu (misalnya, perbaikan mobil yang diperlukan mobil untuk dibawa ke garasi, kidan kemudian dijemput kemudian).
• Biaya Usaha (misalnya, komputer yang sarat dengan software penting sebelum hard drive
crash).
• biaya fisik (misalnya, obat baru menghasilkan efek samping yang berbahaya).

Karakteritik produk yang harus diperhatikan adalah sebagai berikut:

1. Kompabilitas (compability) adalah sejauh mana suatu produk konsisten dengan afeksi, kognisi, dan perilaku konsumen saat ini. Misalnya jika kondisi-kondisi lainnya dianggap sama, jika suatu produk ternyata tidak membutuhkan perubahan penting pada nilai-nilai dan kepercayaan konsumen atau pada perilaku pembelian dan penggunaan konsumen maka konsumen tersebut akan lebih cenderung mencoba produk tersebut ketimbang produk lainnya.

2. Kemampuan untuk diuji coba (trialability) — sejauh mana suatu produk dapat dicoba dalam jumlah yang terbatas, atau dipilih kedalam jumlah-jumlah yang kecil jika untuk melakukan uji coba ternyata membutuhkan biaya yang tinggi.

3. Kemampuan untuk diteliti (observability) — mengacu pada sejauh mana produk atau dampak yang dihasilkan produk tersebut dapat dirasakan oleh konsumen lain. Produk baru sering didiskusikan masyarakat sehingga cenderung diadopsi lebih cepat.

4. Kecepatan (speed) adalah seberapa cepat mamfaat suatu produk dipahami oleh konsumen. Karena sebagian konsumen masih berorientasi pad keputusan yang dengan cepat dirasakan ketimbang yang ditunda, produk yang dapat memberikan mamfaat lebih cepat cenderung berkemungkinan lebih tinggi untuk paling tidak dicoba oleh konsumen.

5. Kesederhanaan (simplity) adalah sejauh mana suatu produk dengan mudah dimengerti dan digunakan konsumen.

6. Mamfaat relative (relative adventge) adalah sejauh mana suatu produk memiliki keunggulan bersaing yang bertahan atas kelas produk, bentuk produk, dan merek lainnya.

7. Simbolisme produk (product simbolisme) adalah apakah makna suatu produk atau merek bagi konsumen dan bagaimanakah pengalaman konsumen ketika membeli dan menggunakannya

8. Strategi pemasaran — sejumlah variasi karakteristik produk merupakan penyebab keberhasilan atau kegagalan produk dan merek. Walaupun tidak sepenuhnya merupakan suatu karakteristik produk, kualitas strategi pemasaran yang digunakan juga memiliki peran apakah suatu produk itu berhasil dan berkemampulabaan. Strategi pemasaran disini adalah dalam promosi, harga,dan distribusi.

KARAKTERISTIK KONSUMEN

               Berbagai karakteristik konsumen mempengaruhi persepsi manfaat yang diharapkan, biaya pencarian, dan kebutuhan untuk melaksanakan tingkat tertentu dari pencarian informasi eksternal. Seperti dijelaskan sebelumnya, langkah pertama konsumen biasanya memakan waktu dalam menanggapi masalah atau peluang adalah pencarian memori untuk solusi yang tepat. Jika konsumen menemukan solusi bahwa ia atau dia yakin memuaskan, pencarian eksternal tidak mungkin. Dengan demikian, kepercayaan seseorang pengetahuan tentang solusi yang ada merupakan faktor penentu penting dari pencarian. Namun, baru-baru ini Penelitian menyimpulkan bahwa "konsumen percaya diri bahwa mereka berpikir jika mereka lebih banyak tahu dalam melakukan sesuatu”. Hal ini juga dapat membuat lebih sulit bagi perusahaan untuk memposisikan merek mereka ketika konsumen merasa mereka "tahu" tentang merek jika pengetahuan dan persepsi mereka tidak akurat atau
usang.
Sebuah pengalaman yang memuaskan dengan merek tertentu adalah proses memperkuat positif. Ini meningkatkan kemungkinan pembelian berulang merek itu dan mengurangi kemungkinan pencarian eksternal. Akibatnya, pencarian eksternal umumnya lebih besar bagi konsumen yang memiliki Pengalaman pembelian terbatas dengan merek dalam kategori produk tertentu. Misalnya, pencarian eksternal sebelum membeli mobil baru yang tinggi untuk konsumen yang memiliki tingkat pengetahuan tinggi tentang mobil dan rendah bagi mereka yang memiliki tingkat substansial pengetahuan tentang merek yang ada.
Pencarian eksternal cenderung meningkat dengan berbagai ukuran status sosial (pendidikan,
pekerjaan, dan pendapatan), meskipun individu berpenghasilan menengah mencari lebih dari orang-orang ditingkat yang lebih tinggi atau lebih rendah. Usia pembelanja berbanding terbalik dengan pencarian informasi. 
 

Karakteristik dari Konsumen Indonesia (pada umumnya) :

a.       Berpikir jangka pendek (short term perspective), ternyata sebagian besar konsumen Indonesia hanya berpikir jangka pendek dan sulit untuk diajak berpikir jangka panjang, salah satu cirinya adalah dengan mencari yang serba instant.

b.      Tidak terencana (dominated by unplanned behavior), Hal ini tercermin pada kebiasaan impulse buying, yaitu membeli produk yang kelihatannya menarik (tanpa perencanaan sebelumnya).

c.       Suka berkumpul, masyarakat Indonesia mempunyai kebiasaan suka berkumpul (sosialisasi). Salah satu indikator terkini adalah situs social networking seperti Facebook dan Twitter sangat diminati dan digunakan secara luas di Indonesia.

d.      Gagap teknologi (not adaptive to high technology), Sebagian besar konsumen Indonesia tidak begitu menguasai teknologi tinggi. Hanya sebatas pengguna biasa dan hanya menggunakan fitur yang umum digunakan kebanyakan pengguna lain.

e.       Berorientasi pada konteks (context, not content oriented), konsumen kita cenderung menilai dan memilih sesuatu dari tampilan luarnya. Dengan begitu,konteks-konteks yang meliputi suatu hal justru lebih menarik ketimbang hal itu sendiri.

f.        Suka buatan Luar Negeri (receptive to COO effect), sebagian konsumen Indonesia juga lebih menyukai produk luarnegeri daripada produk dalam negeri, karna bias dibilang kualitasnya juga lebih bagus dibanding produk di Indonesia

g.      Beragama (religious), Konsumen Indonesia sangat peduli terhadap isu agama. Inilah salah satu karakter khas konsumen Indonesia yang percaya pada ajaran agamanya. Konsumen akan lebih percaya jika perkataan itu dikemukakan oleh seorang tokoh agama, ulama atau pendeta. Konsumen juga suka dengan produk yang mengusung simbol-simbol agama.

h.      Gengsi (putting prestige as important motive), konsumen Indonesia amat getol dengan gengsi. Banyak yang ingin cepat naik “status” walau belum waktunya. Saking pentingnya urusan gengsi ini, mobil-mobil mewah pun tetap laristerjual di negeri kita pada saat krisis ekonomi sekalipun. Menurut Handi Irawan D, ada tiga budaya yang menyebabkangengsi. Konsumen Indonesia suka bersosialisasi sehingga mendorong orang untuk pamer. Budaya feodal yang masihmelekat sehingga menciptakan kelas-kelas sosial dan akhirnya terjadi “pemberontakan” untuk cepat naik kelas. Masyarakat kita mengukur kesuksesan dengn materi dan jabatan sehingga mendorong untuk saling pamer.

i.        Budaya lokal (strong in subculture), sekalipun konsumen Indonesia gengsi dan menyukai produk luar negeri, namun unsur fanatisme kedaerahan-nya ternyata cukup tinggi. Ini bukan berarti bertentangan dengan hukum perilaku yang lain.

j.        Kurang peduli lingkungan (low consciousness towards environment), salah satu karakter konsumen Indonesia yang unik adalah kekurang pedulian mereka terhadap isu lingkungan. Tetapi jika melihat prospek kedepan kepedulian konsumen terhadap lingkungan akan semakin meningkat, terutama mereka yang  tinggal di perkotaan begitu pula dengan kalangan menengah atas relatif lebih mudah paham dengan isu lingkungan. Lagi pula mereka pun memiliki daya beli terhadap harga premium sehingga akan lebih mudah memasarkan produk dengan tema ramah lingkungan terhadap mereka.

KARAKTERISTIK SITUASI

Pengaruh Situasi dapat dipandang sebagai pengaruh yang timbul dari faktor yang khusus untuk waktu dan tempat yang spesifik yang lepas dari karakteristik konsumen dan karakteristik obyek (Engel, et.al ,1994) . Situasi Konsumen adalan faktor lingkungan sementara yang menyebabkan suatu situasi dimana perilaku konsumen muncul pada waktu tertentu dan tempat tertentu ( Mowen dan Minor 1998).

Pengaruh situasi dapat dipandang sebagai pengaruh yang timbul dari faktor yang khusus untuk waktu dan tempat yang spesifik yang lepas dari karakteristik konsumen dan karakteristik obyek. Situasi konsumen adalah faktor lingkungan sementara yang menyebabkan suatu situasi dimana perilaku konsumen muncul pada waktu tertentu dan tempat tertentu.

MACAM – MACAM SITUASI KONSUMEN

Mowen dan Minor (1988) mengemukakan bahwa situasi konsumen adalah faktor lingkungan sementara yang menyebabkan suatu situasi dimana perilaku konsumen muncul pada waktu tertentu dan tempat tertentu. Situasi konsumen terdiri atas tiga faktor:

1.      tempat dan waktu dimana perilaku terjadi

2.      penjelasan mengapa perilaku tersebut terjadi

3.      pengaruhnya terhadap perilaku konsumen

Karakteristik Situasi Konsumen

A.    Lingkungan Fisik

Sarana fisik yang menggambarkan situasi konsumen yang meliputi: lokasi, dekorasi, aroma, cahaya, cuaca dan objek fisik lainnya yang ada di sekeliling konsumen

B.     Lingkungan Sosial

Kehadiran dan ketidakhadiran orang lain pada situasi tersebut

C.     Waktu

Waktu atau saat perilaku muncul (jam, hari, musim libur, bulan puasa, tahun baru). Waktu mungkin diukur secara subjektif berdasarkan situasi konsumen, misal kapan terakhir kali membeli biskuit. Arti kapan terakhir kali akan berbeda antarkonsumen

D.    Tujuan

Tujuan yang ingin dicapai pada suatu situasi. Konsumen yang belanja untuk hadiah akan menghadapi situasi berbeda dibandingkan belanja untuk kebutuhan sendiri

E.     Suasana Hati

Suasana hati atau kondisi jiwa sesaat (misalnya perasaan khawatir, tergesagesa, sedih, marah) yang dibawa pada suatu situasi.

Jenis Situasi Konsumen

1. Situasi Komunikasi

2. Situasi Pembelian

3. Situasi Pemakaian

Perilaku Konsumen dan Strategi Pemasaran

Kegiatan pemasaran yang dilakukan oleh produsen dan lembaga lainnya, Strategi pemasaran adalah satu-satunya variable yang dikendalikan oleh pemasar. Dalam hal ini, pemasar berusaha mempengaruhi konsumen dengan menggunakan stimuli-stimuli pemasaran seperti iklan dan sejenisnya agar konsumen bersedia memilih merek produk yang ditawarkan. Strategi pemasaran yang lazim dikembangkan oleh pemasar yaitu yang berhubungan dengan produk apa yang akan ditawarkan, penentuan harga jual, trategi promosinya dan bagaimana distribusinya.

Jenis strategi :

a.       Maintenance Strategie / Strategi Pemeliharaan. Jika produk kita dibeli secara terus-menerus oleh pasar sasaran, maka kita harus menerapkan strategi pemeliharaan untuk menjaga hal tersebut. Hal ini membutuhkan konsistensi untuk menjaga kualitas produk, distribusi, dan strategi advertising. Kita juga harus berjaga-jaga dari strategi pesaing yang akan mengganggu kita. Untuk itu kita perlu untuk mengadakan program pengembangan produk untuk menyerang balik strategi jangka pendek para peasaing.

b.      Disrupt Strategie / Strategi Pengacauan. Jika produk kita tidak dalam rencana pembelian oleh konsumen, maka kita harus melakukan pengacauan terhadap strategi kita. Hal ini sangat sulit jika para konsumen tetap tidak pernah mencoba mencari tahu informasi tentang barang yang akan mereka beli sebelum melakukan pembelian. Keterlibatan sekecil apapun dari konsumen untuk mencari informasi mengenai produk akan membantu kita untuk memasarkan produk kita.

Dalam jangka waktu yang panjang, peningkatan penjualan produk kita bisa dilakukan dengan cara mengadakan advertising.

c.       Capture Strategie / Strategi Penangkapan. Keterbatasan pengambilan keputusan akan melibatkan persaingan pada setiap produk yang akan dievaluasi hanya dengan melihat kriteria harga dan ketersediaannya. Maka jika produk kita dapat memenuhi salah satu kriteria tadi maka akan membuka peluang kita untuk mendapat market share di pasar tersebut.
Ketika para konsumen memutuskan untuk menggunakan keterbatasan tersebut, kita harus tahu dimana mereka mencari kebutuhan mereka dan informasi apa yang mereka butuhkan. Umumnya kita harus bisa menyediakan informasi yang mereka butuhkan terlebih lagi mengenai masalah harga dan ketersediaan dari produk tersebut melalui iklan di televisi atau media lain seperti surat kabar atau majalah. Dalam perkembangan zaman seperti saat ini ketersediaan web site di internet akan sangat menguntungkan kita dalam melakukan promosi.

d.      Intercept Strategie / Strategi Pencegatan. Jika konsumen mengalami masalah keterbatasan dalam pengambilan keputusan dan produk kita tidak dalam rencana mereka, maka kita harus ‘mencegat’ mereka dengan menyediakan banyak informasi tentang produk mereka ketika mereka membuat perencanaan tersebut. Sekali lagi kita harus gencar dalam mengiklankan produk kita di media-media dan berkonsentrasi dalam hal-hal internal seperti packaging produk, desain produk, dll.

e.       Preference Strategie / Strategi Pemilihan. Sejak adanya penambahan pengambilan keputusan yang akan melibatkan lebih banyak produk, atribut, dan jumlah informasi yang banyak, straregi penangkapan yang sederhana sudah tidak dapat lagi kita gunakan. Maka dari itu kita membutuhkan struktur kampanye informasi yang akan memberikan hasil kepada produk kita agar dapat masuk kedalam rencana pembelian anggota pasar sasaran kita. Langkah pertama yang kita harus lakukan adalah memperkuat posisi kita dalam atribut yang penting dalam pasar sasaran tersebut. Lalu selanjutnya segala bentuk informasi harus kita sajikan pada setiap sumber yang tepat. Hal ini akan membutuhkan penambahan tingkat promosi kepada kelompok-kelompok yang tidak membeli produk kita tetapi mengenalkannya kepada orang lain. Selanjutnya kita harus mempersiapkan seluruh tenaga penjualan kita dengan berbagai macam informasi yang akan mereka gunakan dalam memasarkan produk.

f. Acceptance Strategie / Strategi Penerimaan. Strategi ini hampir mirip dengan strategi pemilihan. Namun strategi ini lebih sulit karena para konsumen tidak akan mencari informasi tentang produk kita. Untuk itu pada strategi ini kita harus lebih fokus pada program promosi dan iklan untuk menyediakan informasi sebanyak-banyaknya tentang produk kita agar produk kita dapat diterima oleh pasar sasaran.

LINK PPT https://drive.google.com/file/d/0By0l0mTa6k3AODBSdnFKRFlDUTA/view?usp=sharing

 

REFERENSI

Hawkins, Mothersbaugh, Best, 2010, Consumer Behavior : Building Marketing Strategy,. McGraw-Hill, New York.

https://natnutnut.wordpress.com/2011/06/01/karakteristik-pasar-konsumen/

http://rahmidewi36.blogspot.co.id/2013/01/pengaruh-situasi-dalam-perilaku-konsumen.html

http://rika-21.blogspot.co.id/2011/10/perilaku-konsumen-dan-strategi.html

http://andinbobby.blogspot.co.id/2013/01/karakteristik-konsumen-indonesia-pada.html

http://queensya.blogspot.co.id/2010/11/karakteristik-situasi-konsumen.html

http://fahmimuhamadsyah.blogspot.co.id/2010/06/strategi-usaha-eceran.html

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar