Minggu, 06 November 2016

Situational Influence

PENGARUH  SITUASIONAL

Faktor situasional adalah kondisi sesaat yang muncul pada tempat dan waktu tertentu. Yang mana kemunculanya terpisah dari diri produk maupun konsumen. Mendifinisikan situasi sebagai semua faktor yang utama terhadap tempat dan situasi yang tidak menurut pengetahuan seseorang (intra individu ) dan stimulasi (alternatif pilihan) dan memiliki bukti dan pengaruh sistimatis pada prilaku saat itu.

 

Pengaruh situasional adalah kekuatan sesaat yg tidak berasal dari dalam diri seseorang atau berasal dari produk atau merek yang dipasarkan. Pengaruh situasional adalah kondisi sesaat yang muncul tiba-tiba yang mana kemunculannya tidak dari dalam diri orang tersebut maupun dari merk suatu barang, yang mana dalam hal tersebut terdapat stimulus yang sangat kuat untuk mempengarui orang melakukan kegiatan konsumsi. Pengaruh situasi sangatlah berpengaruh terhadap perilaku konsumen dalam mengambil keputusan untuk membeli suatu barang atau produk.

 

Faktor lingkungan adalah hal yang menyebabkan suatu situasi dimana perilaku konsumen muncul pada waktu tertentu dan tempat tertentu. Berikut ada lima karakteristik situasi konsumen yaitu:

1.    Lingkungan fisik, Sarana fisik yang menggambarkan situasi konsumen yang meliputi: lokasi, dekorasi, aroma, cahaya, cuaca dan objek fisik lainnya yang ada di sekeliling konsumen

2.    Lingkungan Sosial, Kehadiran dan ketidakhadiran orang lain pada situasi tersebut

3.    Waktu, Waktu atau saat perilaku muncul (jam, hari, musim libur, bulan puasa, tahun baru). Waktu mungkin diukur secara subjektif berdasarkan situasi konsumen, misal kapan terakhir kali membeli roti

4.    Tujuan, Tujuan yang ingin dicapai pada suatu situasi. Misalkan konsumen yang belanja untuk acara keluarga di rumah akan menghadapi situasi berbeda dibandingkan belanja untuk kebutuhan sendiri

5.    Suasana Hati, Suasana hati atau kondisi jiwa yang sesaat (misalnya perasaan khawatir, tergesa-gesa, sedih, marah) yang dibawa pada suatu situasi.

Jenis-jenis situasi konsumen :

1.      Situasi Komunikasi

Situasi Komunikasi adalah suasana atau lingkungan dimana konsumen memperoleh informasi atau melakukan komunikasi. Komunikasi yg dilakukan bisa bersifat pribadi atau nonpribadi. Konsumen mungkin memperoleh informasi melalui :

·         Komunikasi Lisan dengan teman, kerabat, tenaga penjual, atau wiraniaga

·         Komunikasi non pribadi, seperti iklan TV, radio, internet, koran, majalah, poster, billboard,Brosur,lefleat,dsb

·         Informasi diperoleh langsung dari toko melalui prom.

2.      Situasi Pembelian

Situasi Pembelian adalah lingkungan atau suasana yang dialami/dihadapi konsumen ketika membeli produk dan jasa. Situasi pembelian akan mempengaruhi pembelian.
Misal: Ketika Konsumen berada di bandara, ia mungkin akan bersedia membayar sekaleng Coke berapa saja harganya ketika haus. Sebaliknya, jika ia berbelanja Coke di swalayan dan mendapatkan harganya relatif lebih mahal, ia mungkin sangat sensitif terhadap harga. Konsumen tsb mungkin akan menunda pembelian Coke dan mencari di tempat lain.

Tiga Tipe Situasi Pembelian

a)      Straight Rebuy : pembelian dilakukan secara teratur seperti yang sudah dilakukan sebelumnya, tanpa modifikasi.

b)      Modified Rebuy : pembelian dengan melakukan modifikasi (perubahan) spesifikasi produk, harga persyaratan pengantaran dan syarat-syarat lainnya.

c)      New Task : pembelia membeli produk jasa untuk pertama kali. Di sini dibutuhkan lebih banyak informasi, lebih banyak orang terlibat dan waktu yang lebih panjang untuk membuat keputusan.

3.      Situasi Pemakaian

Situasi Pemakaian disebut juga situasi penggunaan produk dan jasa merupakan situasi atau suasana ketika konsumsi terjadi. Konsumen seringkali memilih suatu produk karena pertimbangan dari situasi konsumsi. Misal: Konsumen Muslim sering memakai kopiah dan pakaian takwa pada saat sholat atau pada acara keagamaan. Kebaya akan dipakai kaum wanita pada acara pernikahan atau acara resmi lainya, dan jarang digunakan untuk pergi bekerja Para Produsen sering menggunakan konsep situasi pemakaian dalam memasarkan produknya, produk sering diposisikan sebagai produk untuk digunakan pada situasi pemakaian tertentu. Misalnya, ada pakaian resmi untuk ke pesta, pakaian olahraga, pakaian untuk kerja, pakaian untuk santai dan berolahraga.

4.      Situasi Disposisi

Keputusan yang dibuat oleh konsumen mengenai situasi disposisi dapat menciptakan masalah sosial yang signifikan serta peluang bagi pemasar. Beberapa konsumen mempertimbangkan kemudahan disposisi penting atribut produk. Sering disposisi dari produk yang sudah ada harus terjadi sebelum atau bersamaan dengan akuisisi produk baru. Sebagai contoh, sebagian besar konsumen harus membuang tempat tidur mereka yang sudah ada sebelum menggunakan yang baru. Pemasar perlu memahami bagaimana pengaruh situasional mempengaruhi keputusan disposisi untuk mengembangkan produk  yang lebih efektif dan beretika dan program pemasaran. Pemerintah dan organisasi lingkungan juga memerlukan pengetahuan yang sama untuk mendorong tanggung jawab sosial keputusan disposisi.

 

KARAKTERISTIK SITUASIONAL DAN PERILAKU KONSUMSI

Karakteristik Situasi dibahas agar dapat menggambarkan hal-hal  yang dapat mempengaruhi perilaku konsumen. Beberapa hal yang dapat mempengaruhi perilaku konsumen, yaitu :

1.      Lingkungan Fisik

Lingkungan fisik meliputi dekorasi, suara, aroma, pencahayaan, cuaca, dan konfigurasi barang dagangan dan lain-lain. Lingkungan fisik merupakan jenis situasi yang sangat mempengaruhi konsumen, khususnya pada saat aplikasi. Selain itu, interior toko sering dirancang untuk menciptakan perasaan khusus pembeli yang dapat memberikan isyarat penting atau efek penguatan atas pembelian. Semua aspek fisik toko, termasuk pencahayaan, tata letak, presentasi barang, perlengkapan, penutup lantai, warna, suara, bau, dan berpakaian dan perilaku tenaga penjualan, bergabung untuk menghasilkan perasaan pembeli, yang pada akhirnya mempengaruhi kecenderungan membeli.

2.      Lingkungan Sosial

Lingkungan sosial adalah individu lain yang hadir dalam situasi tersebut, tindakan individu  seringkali dipengaruhi oleh orang-orang di sekitar mereka. pengaruh sosial adalah suatu kekuatan yang signifikan yang bekerja pada perilaku kita, karena individu cenderung untuk memenuhi harapan kelompok, khususnya saat perilaku yang terlihat.

3.      Perspektif Temporal

Perspektif Temporal adalah karakteristik situasional yang berhubungan dengan pengaruh waktu pada perilaku konsumen. Jumlah waktu yang tersedia untuk membeli memiliki dampak yang besar terhadap proses keputusan konsumen. Secara umum, semakin sedikit waktu yang  tersedia maka lebih pendek bagi konsumen dalam pencarian infomasi dalam pembelian model tertentu.

4.      Definisi Tugas

Definisi Tugas adalah alasan kegiatan konsumsi terjadi. Dikotomi tugas utama yang digunakan oleh pemasar adalah antara pembelian untuk diri menggunakan versus pemberian hadiah.

·         Memberi Hadiah

Jenis hadiah yang diberikan dan yang diinginkan bervariasi menurut kesempatan dan gender. Satu studi menemukan bahwa hadiah pernikahan cenderung utilitarian sementara hadiah ulang tahun cenderung befim. Dengan demikian, baik definisi tugas umum (pemberian hadiah) dan definisi tugas khusus (pemberian hadiah kesempatan) mempengaruhi perilaku pembelian., Seperti halnya hubungan antara pemberi dan penerima.

Memberikan hadiah menghasilkan kecemasan pada bagian kedua pemberi dan receivers. Hadiah com-municate makna simbolis pada beberapa tingkatan. Item hadiah itu sendiri umumnya memiliki harga, dikenal, atau dapat diketahui bahwa dapat diartikan sebagai suatu ukuran dari harga pemberi telah untuk penerima

·         Moods ( suasana hati)

Moods adalah stales perasaan sementara yang umumnya tidak terikat dengan peristiwa tertentu. Mood cenderung kurang kuat dari emosi dan mungkin beroperasi tanpa kesadaran individu. Meskipun suasana hati dapat mempengaruhi semua aspek perilaku seseorang, tapi biasanya tidak sepenuhnya perilaku tersebut berlangsung sebagai emosi. Individu menggunakan istilah-istilah seperti bahagia, ceria, damai, sedih, haru, dan depresi untuk menggambarkan suasana hati mereka. Konsumen sering mencari situasi, kegiatan, atau benda yang akan mengurangi suasana hati yang negatif atau meningkatkan yang positif. Produk dan jasa adalah salah satu berarti konsumen gunakan untuk mengatur suasana hati mereka.

5.      Ramalan Situasi

Ramalan situasi dapat digambarkan sebagai kesempatan sosial yang memicu serangkaian perilaku yang saling terkait yang terjadi dalam format yang terstruktur dan yang simbolik. situasi Ritual adalah sangat penting untuk pemasar karena mereka sering melibatkan perilaku konsumsi. Pemasar juga berusaha untuk mengubah atau membuat pola konsumsi yang terkait dengan situasi ritual.

 

Situasi Ritual

Situasi ritual dapat digambarkan sebagai kesempatan yang didefinisikan secara sosial yang memicu serangkaian perilaku saling terkait yang terjadi dalam format yang terstruktur dan yang memiliki makna simbolik. Situasi ritual dapat mencakup mulai dari sepenuhnya pribadi hingga sepenuhnya public. Situasi ritual yang benar-benar pribadi seperti keputusan individu untuk bersulang pribadi untuk suatu acara/kesempatan penting  atau mengucapkan doa pribadi pada peringatan acara dengan arti khusus untuk suatu individu. Sepasang kekasih yang merayakan tanggal pertama “jadian” mereka dengan kembali ke restoran yang sama setiap tahun termasuk dalam ritual yang lebih umum. Pernikahan cenderung menjadi lebih umum. Akhirnya, liiburan nasional dan global menyajikan situasi ritual yang sangat umum.

Situasi ritual sangat penting bagi pemasar karena mereka sering melibatkan perilaku konsumsi yang tertanam secara periodik. Setiap hari libur besar Amerika (situasi ritual) memiliki ritual konsumsi yang terkait dengannya. Misalnya, lebih dari 60 persen dari industri mainan mengalami peningkatan penjualan pada hari Natal.

 

Pengaruh Situasional dan Strategi Pemasaran

Penting untuk dicatat bahwa individu tidak menghadapi situasi secara acak. Sebagai gantinya, kebanyakan orang "membuat" banyak situasi yang mereka hadapi. Dengan demikian, orang yang memilih untuk terlibat dalam olahraga menuntut fisik seperti jogging, tenis, atau badminton secara tidak langsung memilih untuk mengekspos diri mereka untuk situasi "lelah" atau "menjadi haus." Ini memungkinkan pemasar untuk mengembangkan produk, iklan, dan strategi segmentasi berdasarkan situasi bahwa individu memilih berbagai gaya hidup yang mungkin ditemui. Setelah mengidentifikasi situasi berbeda yang mungkin melibatkan konsumsi produk, pemasar harus menentukan produk atau merek yang paling mungkin dibeli atau dikonsumsi dalam seluruh situasi. Salah satu metode dalam melakukan pendekatan ini adalah untuk bersama-sama menskala/mengukur situasi dan produk.

Pendekatan lain untuk mengembangkan strategi pemasaran berbasis situasi ada 5 langkah, yaitu:

v  Gunakan studi observasional, diskusi kelompok, wawancara mendalam, dan Data sekunder untuk menemukan berbagai situasi penggunaan yang memberikan pengaruh konsumsi dari produk.

v  Survei sampel yang lebih besar dari konsumen untuk lebih memahami dan mengukur bagaimana produk digunakan dan manfaat-manfaat yang dicari dalam situasi penggunaan oleh segmen pasar.

v  Buatlah segmentasi matriks orang-situasi. Baris adalah penggunaan utama situasi dan kolom adalah kelompok pengguna dengan kebutuhan atau keinginan yang unik. Setiap sel berisi manfaat kunci yang dicari.

v  Mengevaluasi setiap sel dalam hal volume potensial (penjualan, tingkat harga, biaya untuk melayani, pesaing kekuatan, dan sebagainya).

v  Mengembangkan dan menerapkan strategi pemasaran untuk sel-sel yang menawarkan profit potensialyang mencukupi berdasarkan kemampuan Anda.

LINK PPT : https://drive.google.com/open?id=0B0rzrJ2opFmQWkF6Z25tMnN5Nkk

 

 

REFERENSI :

Hawkins, Mothersbaugh, Best, 2010, Consumer Behavior : Building Marketing Strategy,. McGraw-Hill, New York.

http://octaviafell.blogspot.co.id/2015/01/tugas-12-pengaruh-situasi-berbagai.html

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar